MEMBUAT ECOBRICK
Ukhuwah itu seutuhnya tentang rindu, yang membuat selalu tak sabar untuk bertemu, membuat merasa rugi jika tak berbagi, ini adalah tentang hati yang terikat, tentang do'a-do'a yang saling bertaut, ia adalah tulus yang menjelma, ia terasa rumit tuk diungkap namun nyata dalam kata sederhana, ia dalam tuk diselami karena ia adalah Iman yang berupa Makna.
Biarkan persaudaraan kita mengalir seperti air yang menyejukkan, atau udara yang melegakan, atau bumi yang mengokohkan, atau api yang menggelorakan.
Biarkan ia tumbuh seperti benih yang tersemai dan bunga-bunga yang bermekaran, bukan sekedar bahagia tetapi bersama meraih syurga.
Takengon, Kamis 21 september 2017. Mengawali hari dengan Bismillah menyambut tahun baru Hijriah 1 Muharam 1439 H. Kulirik jam di dinding masih pukul sembilan. Masih ada waktu satu jam lagi untuk membereskan rumah sebelum bertemu dengan mereka. Orang-orang yang aku kenal lewat grup WA yang membuat suatu komunitas sosial yang bernama 'SAHABAT SAFAR'.
Entah kenapa, hatiku langsung tergerak untuk ikut bergabung di sahabat safar setelah kak Evi salah satu anggotanya menjelaskan visi dan misi komunitas tersebut. Aku seperti menemukan dunia baru, sisi lain di jiwa dari mimpi-mimpi yang tertidur. Kini, mimpi itu terjaga ketika di bangunkan oleh orang-orang berhati mulia, yang menyempatkan diri menyisakan waktu untuk memikirkan orang lain.
SAHABAT SAFAR, Komunitas sosial yang dibentuk 2016 lalu. Banyak kegiatan yang telah dilakukan seperti;
1. Membagikan Mukena bersih
2. Menyumbangkan buku pelajaran di tahun ajaran baru
3. Pelatihan membuat bros
4. Sosialisasi kegiatan gigi dan mulut
5. Perlombaan 17 Agustusan
Alhamdulillah kegiatan tersebut berjalan baik, bahkan terus berlanjut ke kegiatan lainnya. Sekarang Sahabat Safar fokus mengadakan kunjungan dua minggu sekali ke Panti Asuhan Kasih Sayang untuk melakukan pembinaan kepada anak panti. Para anggota sahabat safar yang memiliki keahlian di bidangnya, membagi ilmu dengan anak-anak panti. Ada yang bisa mengajarkan Tahsin dan kajian, kreasi koran, bercerita dan pembuatan ecobrick.
Hari ini, merupakan pertemuan pertamaku dengan teman-teman Sahabat Safar, Mereka menyambutku dengan senyum, sapa dan salam yang membuat aku merasa nyaman.Pertemuan kali ini telah di jadwalkan di sanggar tahsin yang dikelola kak Melda. Di dekat tangga sanggar telah banyak sampah plastik dan botol air mineral. Sampah tersebut telah dikumpulkan beberapa minggu yang lalu, dan aku juga membawa sampah plastik yang aku kumpulkan. Untuk apa membawa sampah? Bahkan sampah tersebut sudah dikumpulkan beberapa minggu. Katanya akan di buat Ecobrick.
Apa itu Ecobrick? Yaitu pengolahan sampah plastik yang di masukkan ke dalam botol sampai padat dan bisa dijadikan pengganti batu bata bangunan serta bisa di buat sebuah produk seperti kursi, meja, dan lain-lain. Rencananya hari ini akan di buat kursi. Bahan-bahan yang diperlukan;
1. Sampah plastik
2. Botol air mineral
3. Lem tembak
4. Kayu penekan sampah agar padat
Dengan semangat membara semua anggota bekerjasama mengolah sampah tersebut. Bahkan anakku Nisa, yang sengaja dan selalu aku bawa dalam setiap kegiatanku sangat semangat memasukkan sampah ke dalam botol. Ada ilmu yang dia dapat. Bahwa sampah yang dianggap limbah, ternyata bisa berguna juga. Sungguh, rasa syukur kembali terucap di hati ini karena bisa bergabung dengan 'Sahabat Safar'.
Akhirnya dengan perjuangan memadatkan sampah ke dalam botol, kursi cantik nan unik sudah bisa di duduki. Rencananya pembuatan ecobrick akan di sosialisasikan ke anak panti agar anak-anak di panti juga bisa memanfaatkan sampah untuk membuat produk yang mungkin bisa di jual untuk tambahan uang jajan. Program selanjutnya kita akan bekerjasama dengan Bank Sampah yang terletak di lot kala Kebayakan.
Tak terasa, cacing di perut mulai berontak. Semangat membuat ecobrick membuat lapar menjadi hilang. Jika tidak di usik cacing yang menggelitik perut, mungkin kami akan terlena dengan mimpi panjang melihat senyum anak panti.
Mendale, Riak air yang melambai dan hembusan angin yang bertiup menyambut kedatangan kami. Ikan-ikan di keramba menari riang. Kami duduk melingkar di rumah yang disediakan untuk menikmati pesona alam yang menghipnotis dari rasa penat. Nasi kini telah berpindah ke perut. Senja mulai memanggil untuk pulang keperaduan menemui kekasih hati yang meridhoi langkahku untuk bertemu sahabat baru.
SAHABAT SAFAR, Semoga Allah senantiasa mengikat hati-hati kita, saling mendoakan dan memberi semangat. Jalinan ini ibarat satu janji yang di buat dalam hati, tak dapat dipisahkan oleh jarak, tak akan pudar oleh waktu. Sedetik di mata, selamanya di jiwa.
SAHABAT SAFAR, mari kita terus bersemi dalam gerak kepedulian akan sesama, terawat dalam doa, dan berbuah pertemuan di syurga yang indah. Terus, teruslah melangkah walau kelak kita akan terkena onak duri. Genggam tangan ini, jangan lepaskan. Senyum anak panti, mengukir asa mengobarkan jiwa.
Semoga SAHABAT SAFAR bisa terus menginspirasi dan memberi manfaat,
BalasHapusaamiin 😊
Alhamdulillah saya sdh mencoba membuat ecobrick tahun yang lalu dan besok juga akan membuat lagi
BalasHapusAlhamdulillah saya sdh mencoba membuat ecobrick tahun yang lalu dan besok juga akan membuat lagi
BalasHapus